DAKWAHSECARA TERANG-TERANGAN. Setelah Rasulullah Saw berdakwah secara rahasia selama tiga tahun,lalu Allah menurunkan ayat: "Maka sampaikanlah olehmu (Muhammad) secara terang-terangan segala apa yang di perintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orag yang musyrik". (QS.Al Hijr:94). Pada suatu hari Rasulullah Saw berdiri di atas bukit tanahkubur penuh dengan batu cerita ini dimuat di majalah hidayah edisi 60 juli 2006 "janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kami yang akan memberi rizki kamu dan mereka". (Al An'am:152) Petang merayap pelan dan hari sebentar lagi berganti menjadi malam. Posisikubur belum sepenuhnya masuk ke komplek pekuburan, diapit dua bangunan ruko berjarak sekitar 20 meter dari kompleks kuburan seluas 45×50 meter persegi di lokasi tersebut. Bekas jalan masuk ke TPM Gang Kasturi itu lebarnya sekitar 10 meter. Dulunya di jalan itu terdapat gertak (jembatan kecil) menuju lokasi pekuburan. ImelPutri Cahyati (lahir 8 November 1988) adalah aktris berkebangsaan Indonesia.Awal karier Imel dalam dunia hiburan dimulai sejak tahun 2003 dan merupakan unsur ketidaksengajaan. Bermula ketika Ia sedang menonton proses shooting Angling Dharma di Cibubur, sambil menemani saudara-saudaranya yang mencoba ikut casting di Genta Buana Paramita.Kemudian Ia diajak untuk casting oleh salah satu kru Karenadiduga permasalahan inilah, warga menyakini pocong bangkit dari kubur dan menghantui warga. Banyak yang melihat si pocong meloncat-loncat di jalan, hingga di halaman sekitar rumah warga. Menurut dari informasi yg diketahui, pocong ini setiap malam keliling kampung. ktnrTwO. Banyak sekali riwayat hadits yang menceritakan tentang runtuhnya Ka’bah di akhir zaman menjelang kiamat nanti. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Ka’bah akan diruntuhkan oleh seorang yang berkaki bengkok berkebangsaan Habasyah.” Kisah Tentang Runtuhnya Ka’bah Menjelang Kiamat Diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Perbanyaklah melakukan thawaf di Baitullah semampu kalian sebelum kalian dihalangi untuk melakukannya, seolah-olah aku melihatnya sedang melakukan hal tersebut. Tanda-tandanya berkepala dan bertelinga kecil, dia menghancurkan Ka’bah dengan beliungnya.” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Tandanya orang tersebut berkulit hitam, kakinya bengkok seperti letter O, dia meruntuhkan batu dinding Ka’bah satu per satu.” Diriwayatkan dari Sa’id bin Sam’an radhiallahu anhu, bahwa dia mendengar Abu Hurairah radhiallahu anhu bercerita kepada Abu Qatadah radhiallahu anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Seorang laki-laki Imam Mahdi akan dibai’at di antara sudut tempat Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim, dan Ka’bah tidak akan dirusak kehormatannya melainkan oleh orang Arab sendiri, dan bila mereka telah merusak kehormatan Ka’bah, maka itulah saatnya kehancuran bangsa Arab, kemudian datang orang-orang Habasyah meruntuhkan Ka’bah yang setelah itu tak pernah dibangun kembali selama-lamanya, dan merekalah yang menggali harta yang terpendam di dalamnya.” Hadits di atas tidak bertentangan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah radhiallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda “Sebuah pasukan hendak menyerang Ka’bah, hingga ketika mereka berada di sebuah padang pasir, semua pasukan ditenggelamkan Allah Subhanahu wa Ta’ala ke dalam bumi.” Ibnu Hajar dalam kitabnya “Fathul-Bari” dalam bab runtuhnya Ka’bah, berkata “Hadis-hadis di atas menjelaskan akan terjadinya penyerangan terhadap Ka’bah. Penyerang pertama dimusnahkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sebelum mereka sampai ke Ka’bah, dan penyerangan kedua dibiarkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala, sepertinya penyerang yang dimusnahkan terjadi lebih awal.” Dan jangan sampai timbul pertanyaan Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menggagalkan penyerangan tentara bergajah terhadap Ka’bah padahal saat itu Ka’bah belum menjadi kiblatnya umat Islam, maka mana mungkin Allah Subhanahu wa Ta’ala membiarkan bangsa Habasyah menghancurkannya setelah Ka’bah menjadi kiblatnya umat Islam? Pertanyaan ini tak akan muncul, andai dijelaskan bahwa peristiwa runtuhnya Ka’bah akan terjadi nanti di akhir zaman menjelang kiamat terjadi. Di waktu itu tidak ada seorang pun di permukaan bumi yang mengucapkan, “Allah! Allah”, seperti yang disebutkan dalam shahih Muslim “Kiamat tidak akan terjadi hingga tidak ada lagi orang yang mengucapkan, “Allah! Allah.” loading...Setelah bangunan tinggi, ada batu yang dipijak Ibrahim. Batu inilah yang disebut Maqam Ibrahim. Foto/Ilustrasi Ist Nabi Ibrahim membawa Siti Hajar dan anaknya yang masih menyusu, Ismail , di padang tandus. Pada era Rasulullah , tempat yang menjadi rumah Siti Hajar itu adalah dekat Baitullah. Pada bagian atas sumur Zamzam dan Masjidil Haram . Siti Hajar dibawa Nabi Ibrahim ke sana, di lokasi itu ada pohon Dauhah. Di sisi pohon itulah Siti Hajar tinggal bersama bayi saat itu di Mekkah belum ada ditnggali manusia. Wilayah itu tandus. Tak ada mata air. Nabi Ibrahim meninggalkan mereka berdua dengan hanya berbekal tempat makanan yang berisi kurma dan gentong berisi air. Baca Juga Tatkala Nabi Ibrahim berniat pergi, Siti Hajar mengikutinya sambil berkata, “Hai Ibrahim, hendak ke mana? Engkau meninggalkan kami di lembah yang tiada teman atau apa pun?”Siti Hajar memberondongnya dengan pertanyaan seperti itu berkali-kali. Namun, Ibrahim bergeming. Memandang Siti Hajar pun tidak. Dia cuek.“Apakah Allah telah menyuruhmu berbuat demikian?” Siti Hajar bertanya. “Benar,” jawab Ibrahim.“Jika demikian, maka Dia tidak akan menelantarkan kami,” ujar Siti Hajar. Kemudian, Siti Hajar pun kembali ke tempat semula. Ibrahim melanjutkan langkahnya hingga sampai di Ibrahim pun menghadapkan wajahnya ke Baitullah seraya mengangkat kedua tangannya sambil berdoa, “Ya Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak memiliki pepohonan, yaitu di sisi Rumah-Mu yang suci. Mudah-mudahan mereka berterima kasih.” Baca Juga Waktu pun berjalan terus. Satu ketika Siti Hajar menyusui Ismail. Air susu telah mengering. Sementara gentong tempat persediaan air sudah kosong. Siti Hajar kehausan, demikian pula Ismail. Si kecil itu berguling-guling kehausan. Sementara Siti Hajar tidak tega melihat anaknya yang demikian. Maka beranjaklah ia ke bukit Shafa, tempat yang paling dekat darinya. Dia berdiri di puncaknya sambil mengarahkan pandangannya ke lembah dengan harapan melihat seseorang. Namun, dia tidak melihat dia turun dari Shafa. Ketika dia tiba di lembah, dia menyingsingkan kainnya lalu berjalan seperti orang tergesa-gesa hingga melintasi lembah tersebut. Kemudian dia menuju Marwah. Sesampai di Marwah ia pun berdiri di puncaknya dengan harapan dapat melihat seseorang. Tetapi di situ dia pun tidak melihat siapa-siapa. melakukan perbuatan demikian sebanyak tujuh kali. Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi SAW bersabda, "Oleh karena itulah maka manusia bersa’i antara keduanya” Ketika Siti Hajar hampir tiba di Marwah, dia mendengar sebuah suara. Dia berkata, 'Diam!' Maksudnya menenteramkan diri sendiri. Lalu dia mendengar lagi suara. Dia berkata, “Engkau telah memperdengarkan suara. Apakah kamu dapat menolong?” Tiba-tiba dia melihat malaikat. Malaikat itu menggali tanah dengan tumitnya atau dengan sayapnya sehingga muncullah air. Maka dia mulai membendung air dengan tangannya. Dia menciduk air ke tempatnya, kemudian air pun terus menyembur setelah diciduk. Baca Juga Ibnu Abbas berkata bahwa Nabi SAW bersabda. "Semoga Allah melimpahkan rahmat kepada Ibu Ismail. Jika dia membiarkan Zamzam, atau jika dia tidak menciduk airnya, niscaya Zamzam menjadi mata air yang mengalir.” Kemudian Siti Hajar minum lalu menyusui anaknya. Malaikat berkata kepadanya, “Kamu jangan khawatir akan disia-siakan karena di sana ada Baitullah yang akan dibangun kembali oleh anak ini dan bapaknya. Dan bahwa Allah tidak akan menelantarkan penduduknya”.Keadaan Baitullah itu lebih tinggi dari permukaan tanah. Ia seperti tonjolan tanah yang diterpa banjir sehingga mengikis bagian kiri dan kanannya.

cerita hidayah bangkit dari kubur