BungaDi Batu Karang. Kebanyakan cerita karya SH Mintardja berlatar belakang sejarah dan budaya Jawa yang kental. Ada nilai historis dalam pengungkapan cerita yang dihasilkannya. Dengan menggunakan babon kitab Babad Tanah Jawa sang maestro ini menceritakan cerita-cerita dengan sisi pandang berbeda dalam menceritakan lakonnya.
ebookgratis Cerita silat Indonesia Karya Herman Pratikto file : PRC Bende Mataram 1,2 MB saja Mencari Bende Mataram 1 MB saja Bunga Cep
JALANSIMPANG DI ATAS BUKIT -- HERMAN PRATIKTO Baca Online Jalan Simpang Di Atas Bukit -- Herman Pratikto Ceritasilat Jalan Simpang Di Atas Bukit -- Herman Pratikto Cersil Jalan Simpang Di Atas Bukit
LontarEmas E Book Cerita Silat Jawa May 15th, 2019 - Pedang Sakti Tongkat Mustika Jilid 01 05 06 11 Tamat SAINI K M Pangeran Anggadipati Seri Pendekar Pedang Siluman Darah Sandro S PPS 01 Rahasia Pedang Siluman sayap sayap yang terkembang jilid 61 67 Tamat kok ga bisa dibuka juga
CeritaSilat Jawa Saya mengenal komik sekitar tahun 1994-an, oleh kedua orang tua saya yang memang penikmat komik Indonesia. Cerita silat khususnya karya SH. Mintardja adalah bacaan wajib terutama serial Nagasasra Sabuk Inten dan Api Di Bukit Menoreh-nya. HERMAN PRATIKTO : Bulan Jatuh di Lereng Gunung Asal-Usul Bende Mataram, Jilid : 01,
dKF9o. Bende Mataram adalah buku cerita silat karya Herman Pratikto yang sudah djadoel dan antik. Buku ini terbit sekitar tahun 60 buku Bende Mataram ini bernama Herman Pratikto lahir di Blora pada tanggal 18 Agustus 1929. Ia termasuk pendiri harian Minggu padi dan Harian Nasional, dan mengasuh ruang seni dan budaya ia menempuh pendidikan di Fakultas Hukum salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta, akan tetapi Herman lebih banyak berkarya dibidang tulis menulis, mendalang wayang kulit, mencipta lagu jawa, melukis, dan siaran radio untuk acara seni dan budaya. Tidak lengkap, kurang jilid 5,6,7 dan 25 Saya pun belum tahu apakah setelah jilid 26 masih ada lanjutannya ?Hanya ada jilid 1,2,3,4 + 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19,20,21,22,23,24, dan 26Jumlah buku 22 bukuKondisi buku baik dan Rp belum ongkirKunjungi untuk detail OUT
HERMAN PRATIKTO lahir di Blora, Jawa Tengah, 18 Agustus 1929 dan meninggal 13 Februari 1987. Semasa hidup, banyak sekali karangan yang telah dihasilkannya. Selain karya sastra klasik Timur, yang diceritakan kembali, seperti Hamba Sebut Paduka Ramadewa Ramayana dan Mahabharata, masih ada lagi sejumlah buku yang ditulisnya. Buku Bende Mataram yang merupakan karya best seller-nya di paruh waktu tahun 1960-an, pernah dibuat sinetron, drama radio, ketoprak, cerita bersambung bahkan lainnya yaitu Mencari Bende Mataram; Patih Lawa Ijo; Bunga Ceplok Ungu Dari Banten; Pedang Sakti Tunggul Wulung; Melawat Ke Barat; Jalan Simpang Di Atas Bukit; Gledek di Loano; Bulan Jatuh Di Lereng Gunung; Bayar Nyawa Ayahku; dan Pedang Sakti Tongkat Mustika. Disamping karya-karya yang latar belakang penceritaannya sarat dengan napas budaya dan silat jawa, ia juga membuat karya tulis berdasarkan kisah sejarah, antara lain Dari Westerling Sampai Kartosuwiryo dan Nikolas II. Masih ada beberapa lagi karyanya yang lain, seperti Bunga Bangsa; Kusuma Ria dan lain-lain berbentuk cerpen, yang tidak yang ketika muda juga senang berteater dan siaran drama di radio, juga seorang penulis skenario film. Yakni flm Si Midah Bergigi Mas; Rela; Semalam di Solo; Warok Suramenggala; dan Desa yang Dilupakan. Selama hidupnya disamping menulis, juga hobi melukis dan mencipta lagu. Seniman tulen yang komplet ini juga mendalami seni pedalangan wayang kulit. Beberapa kali mendalang wayang purwa di berbagai tempat dan kalangan. Ia pun seorang budayawan dan Javanolog. Pengasuh siaran berbahasa Jawa di beberapa radio mengenai kebudayaaan Jawa serta seputar masalah seni pewayangan. Ia hidup dan menghidupi keluarganya hanya dari hasil menulis dan berkesenian. Ia betul-betul seorang seniman sejak masa mudanya dengan nama samaran Sedah Mirah, Herman pernah pula bekerja di bidang jurnalistik wartawan. Ia salah seorang pendiri Majalah Mingguan Minggu Pagi sekarang menjadi koran di Yogyakarta, dan pernah bekerja di Harian Nasional, di kota yang sama, sebagai Pimpinan Redaksi Kebudayaan & Seni. Sekitar tahun 1957, pernah pula bekerja di Jawa Pos ketika tinggal di seorang otodidak, tidak pernah mengenyam pendidikan formal di bidang seni, sastra dan budaya, akan tetapi banyak membaca buku tentang filsafat, sejarah, seni, sastra budaya, dan lain-lain. Pernah kuliah di Fakultas Hukum & Pengetahuan Masyarakat, di Yogyakarta, namun tak selesai. Sumber
cerita silat jawa herman pratikto